Dan ternyata suatu ketika kakak-ku menyampaikannya ke ortu! Tapi apa respon ortu? intinya sih ortu gak menerima tapi justru aku yang dituntut untuk berubah menjadi orang seperti pada umumnya. Disitulah aku kecewa! Aku bukan kecewa pada kakak-ku karena sebenarnya tujuanku cerita ke kakak-ku kala itu memang agar sampai ke telinga ortu karena aku sendiri kesulitan kalau harus bicara langsung pada ortu.
Aku sebenarnya sudah tau resiko 'curhat ke kakak' kala itu yakni kalo gak menimbulkan salah paham baru ya justru aku yang dituntut berubah! Dan ternyata dugaanku benar yakni aku yang dituntut berubah gitu kan. Padahal introvert itu sendiri adalah genetik alias bawaan lair. Jadi misal aku yang biasa gak suka keramaian tapi dituntut menyukai keramaian itu jelas sulit!
Bagi yang introvert pasti paham kalau dikeramaian itu rasanya capek gimana gitu, pokoknya sulit dijelaskan lah ya. Karena memang energi introvert itu cepet lenyap kalau dalam keramaian dan energinya full dalam keheningan.

Buat yang introvert biasanya bermasalah dengan keluarga, ya misal seperti aku yang bertolak belakang dimana ortu tidak bisa menerima apa itu introvert jadi inginya ortu itu anaknya seperti orang pada umumnya gitu. Beruntunglah bagi introvert dimana keluarga memahamimu!
Kalau kasusnya sepertiku itu dibilang kecewa ya pasti kecewa tapi mau gimana lagi? harus belajar menerima sikon meski sulit! Dalam hati emosi meledak-ledak gimana gitu tapi ya mau gimana lagi? harus belajar meredam emosi meski gak gampang!
Setidaknya aku sudah berani mencoba untuk sedikit terbuka pada keluarga sendiri, meski hasilnya bikin nyeseg. *hahaha...
Salam Malau-malu
dari pojokan
Gw juga pernah merasakan hal yang sama
BalasHapusberarti ada temennya nih :)
HapusHaha sama persis kya gw kalau dikeramaian ngerasa super cape pdahal diem doang,,dan hal kya gini gw rasain dri gw msh kecil
BalasHapus
Hapusyah akhirnya lagi-lagi ada yang serupa nih :D